Pages

Subscribe:

27 Oktober 2011

Mau Isi Blog Jadi Bagus? Baca ini…

Banyak yang bilang kalau blog anda ingin sukses, isinya harus bagus. Bahkan hebat! “Content is king,” begitu kata mereka.
Pernyataan atau saran ini mudah sekali anda temukan di mana-mana. Dari tulisan di media massa sampai omongan para tetangga. Di hutan rimba internet jumlahnya pasti bisa sampai ribuan. Saya belum coba, tapi kalau anda mau melakukannya coba ketik query “content is king”di search engine, hasil yang muncul kalau anda mau buka satu persatu membacanya butuh waktu tujuh hari tujuh malam mungkin…
Yang pasti, jika isi blog bagus banyak yang suka. Kalau jelek, jangan harap bisa laris.
Soal urusan bagus tidak bagus ini semua orang juga sudah tahu. Sampai anak kecil yang usianya belum akil baligh pun sudah tahu hal ini. Anak saya yang masih di playgroup sudah pintar mempraktekkannya. Ketika pilah pilih mainan contohnya, dia tak mau melirik mainan yang dilihat saja sudah bikin ‘mata sakit’ alias tak sedap dipandang. Mungkin baginya bentuknya aneh dan tak cocok dengan dunia imajinasi anak-anak. Kalau dipegang rasanya kurang kuat alias bahannya mudah rusak dan ketika dimainkan juga tak menarik atau mbosenin, pasti dia emoh pilih.
Yang dia pilih bahannya kokoh (karena biasanya buat dibanting-banting ;) ), bentuknya sering ia lihat (kadang dikompori oleh acara anak di televisi juga), dan cara memainkan bisa digabungkan dengan ‘gerombolan’ mainan yang sudah ia punya.
Dan biasanya yang seperti ini harganya lebih ‘elit’. Tapi soal harga tak masuk pertimbangannya. So, dia tak peduli soal harga, yang penting dia bertekad bulat harus punya. Apalagi kalau sudah sambil merengek, tawaran mainan lainnya meski ditambahi iming-iming es krim pasti ditolaknya mentah-mentah…
Ya mau apalagi, pasti isi saku lebih dalam rela saya rogoh. :-) “Sayang anak sayang anak pak…” kata penjual mainan sambil tersenyum.
Kembali soal content blog, begitu pula kira-kira yang terjadi kalau isi blog kita sangat bagus. Pengunjung pasti tak rela ketinggalan setiap posting yang kita buat. Apapun yang kita tawarkan pasti akan ‘dilahapnya’ habis. Kalau sudah begitu, sepertinya semua yang kita buat menjadi begitu bernilai bagi mereka. Kalau tak punya atau tak baca, rasanya bisa ketinggalan dan hidupnya jadi tak lengkap…
Tapi sebetulnya seperti apa content blog yang bagus? Dan apa yang membuat sebuah posting dinilai bagus?
Setelah sempat pusing juga memikirkannya, saya coba berpendapat mengenai prinsip-prinsip dasar good content. Anda boleh menambahkannya juga nanti di bagian komentar. Baiklah biar tak berlama-lama, langsung dibaca saja:
1. Kualitas Isi itu Tergantung Pembaca.
Ada yang bilang kalau kualitas isi sebuah blog itu sebetulnya sangat subjektif. Sebab sangat tergantung dari pembacanya. Kalau memang pengalaman dan pengetahuan si pengunjung tergolong banyak, maka posting yang memuat hal-hal mendasar bisa dianggap tak ada ‘isi’-nya. Tapi sebaliknya bagi orang yang baru tahu, postingan itu bisa dianggap sangat bernilai dan ‘wah’.
Kalau menurut saya, penilaian kualitas isi itu bisa subjektif sekaligus objektif. Maksudnya?
Subjektif seperti alasan di atas. Karena blogger dan penikmatnya adalah manusia. Dan manusia memiliki plus minusnya masing-masing. Maka sangat wajar kalau ada suatu posting yang dinilai sangat bagus, tapi ada yang bilang biasa-biasa atau bahkan jelek.
Apalagi ketika browsing, tujuan pembaca blog juga bemacam-macam. Ada yang tengah mencari hal-hal yang mendasar, tapi ada pula yang mencari segi teknisnya saja.
Tapi saya pun berpendapat penilaian bisa objektif. Sebab setiap posting yang baik memiliki syarat-syarat tertentu, seperti memenuhi keingintahuan pembaca, isinya lengkap, dan disampaikan secara menarik, jelas, dan mudah dimengerti alias tidak mbulet.
Dan setidaknya biar content yang kita tulis bisa lebih menarik, anda bisa perhatikan hal-hal berikut:
  • Berita baru. Yang baru selalu menarik diikuti. Tulis berita baru yang berdampak besar bagi para blogger. Upayakan jadi pertama menuliskannya agar menjadi rujukan blogger lainnya.
  • Provokatif. Tulisan yang provokatif dan bersemangat lebih menarik orang membacanya. Sampaikan ide baru, info segar, atau mungkin kritikan yang membangun secara provokatif.
  • Menghibur. Posting yang menghibur bisa lebih menarik bagi pengunjung. Bukan cuma soal cara menulis saja, tapi juga ilustrasi gambar atau sisipan video yang mempermudah pengunjung memahami isi posting. Selipkan juga humor untuk buat pengunjung tersenyum.
  • Lengkap. Setiap orang senang membaca tulisan yang lengkap. Karena pemahaman mereka menjadi lebih utuh tentang suatu persoalan. So, tulis secara lengkap, jangan setengah-setengah!
Karena penilaian sebuah content itu bisa subjektif atau objektif, maka santai sajalah kalau di blog ada yang berkomentar “Biasa aja tuh…” atau mungkin memaki-maki anda. Barangkali dia termasuk yang sudah kenyang pengalaman dan masuk golongan pakar blog. ;)
Daripada sakit hati menanggapi komentar yang tak enak, menurut saya lebih baik mempromosikan isi blog kita biar bisa dibaca lebih banyak orang lagi. Caranya bisa anda baca di sini atau ini.
2. Kualitas itu tergantung pembandingnya.
Selain pembacanya, sebuah posting dinilai bagus tergantung dari pembandingnya. Kalau posting anda memang kalah komplit isinya dengan posting lain yang temanya sejenis, posting anda akan dinilai kalah bagus. Tapi kalau isi posting anda tidak ‘pasaran’ seperti posting-posting lainnya, anda boleh berbangga diri.
Karena itu penting membuat posting yang unik dan berbeda. Bahkan saya sarankan berambisilah buat posting yang tidak bakal ditemui orang kecuali di blog anda. Pasti posting anda akan jadi rujukan blog lain!
Pahami apa yang dicari peminat blog anda dan tulis. Itu kuncinya! Untuk itu, anda jangan bosan-bosan minta saran dan kritikan dari pengunjung. Biar anda tahu apa yang harus ditulis untuk mereka. Tentu anda juga harus terus belajar dari manapun. Bisa buku, koran, majalah atau blog lain yang sama topiknya. Kelebihan mereka bisa anda buat menambal kekurangan blog anda.
Perlu anda biasakan juga menulis dengan tujuan yang jelas. Kalau tujuan anda untuk menjalin hubungan dengan blogger lain, taruh saja link-link alamat mereka di posting anda. Atau kalau anda ingin tahu bagaimana pendapat orang-orang tentang photo atau video anda bisa kirimkan lewat StumbleUpon misalnya. Kalau anda cari traffic, genjot promosi lewat berbagai lini, seperti di media sosial.
Yang penting, upayakan setiap posting memiliki tujuan yang jelas. Dan itu sudah harus anda tetapkan sebelum menulis.
Ok. Ada yang mau komentar?

Mengatasi Stress

Merasa sangat terbeban saat harus berangkat ke kantor? Mungkin itu merupakan masalah bagi Anda yang saat ini sedang bekerja. Memang, bekerja bukan hal yang menyenangkan. Seringkali kita merasa pekerjaan kita tidak ada habisnya. Pekerjaan satu belum selesai, datang lagi pekerjaan lain. Rasanya tidak ada waktu untuk beristirahat, kepala terasa penuh dan membayangkannya saja sudah membuat stress.
Hal itu memang tidak bisa dihindari. Namun ingatlah bahwa kesehatan tubuh adalah yang terpenting, karena pikiran yang tegang dapat merusak kesehatan Anda. Daripada Anda merasa terus tertekan dengan hal tersebut, Anda bisa melakukan tips berikut sehingga dapat mengurangi beban pikiran.

Berhenti mengeluh

Bila kita terus menerus hanya mengeluhkan pekerjaan kita, pikiran kita akan semakin tertekan dan pekerjaan tidak akan selesai juga bukan? Cobalah cari sedikit nilai positif yang bisa diambil, anggap saja ini sebagai sarana belajar bagi Anda. Atau pikirkan hal menarik yang akan Anda lakukan saat menerima gaji.

Tentukan prioritas

Memang kita tidak bisa mengerjakan semua pekerjaan sekaligus, maka tentukan mana dahulu yang lebih penting dan harus diselesaikan. Jangan pikirkan pekerjaan lain, karena akan membuat konsentrasi Anda terganggu dan pekerjaan lebih lambat selesai.

Tetap rileks dan istirahat

Sesibuk apapun Anda, saat jam istirahat, gunakan waktu sebaik-baiknya untuk bersantai. Bila mungkin, gunakan waktu istirahat Anda untuk tidur minimal 15 menit. Hal ini dapat membuat tubuh dan pikiran Anda lebih segar.

Makan makanan yang bergizi

Jangan lupa tetap memperhatikan makanan Anda agar gizi tetap tercukupi. Gizi yang cukup dapat membuat tubuh lebih sehat dan bersemangat. Usahakan agar mengkonsumsi cukup buah.

Pulang pada waktunya

Bila pekerjaan bisa dikerjakan besok dan Anda tidak diminta lembur, pulanglah pada waktunya. Ini akan membantu Anda memperoleh waktu lebih banyak untuk beristirahat dan bersantai bersama keluarga.

Minta cuti dan refreshing

Bila Anda sudah sangat penat, cobalah minta cuti pada atasan Anda. Gunakan cuti Anda untuk mengunjungi tempat-tempat yang Anda sukai, misalnya jalan-jalan ke gunung atau pantai. Bila mungkin, ajaklah anak atau keluarga Anda untuk berlibur bersama.

Cari pekerjaan lain

Hal ini merupakan salah satu pilihan jika Anda merasa sudah tidak sanggup lagi melaksanakan pekerjaan Anda. Cobalah cari pekerjaan lain yang berbeda dan Anda sukai. Namun pikirkan dahulu hal ini dengan matang sebelumnya.

Cara mendapatkan Bayi Laki-laki atau Perempuan



Laki-laki perermpuan sama saja. Kata-kata itu sering kita dengar dari pasangan yang sedang menunggu datangnya buah hati. Tapi kadang-kadang dalam hati mereka, ada keinginan yang tak bisa disangkal bahwa mereka punya harapan agar anak yang lahir perempuan atau laki-laki. Bisakah anak yang lahir kita rancang sebagai laki-laki atau perempuan? Bisa!

Usaha pertama yang harus dilakukan, tentu saja berdoa dan memintanya langsung pada Sang Pembuat Hidup. Cara lainnya, ikhtiar-ikhtiar yang halal bisa dan boleh kita lakukan.

Setiap kali ejakulasi, laki-laki normal mengeluarkan sperma 2 sampai 5 semprotan. Dalam durasi tersebut, sperma yang dihasilkan sekitar 2 sampai 5 cc. Sperma yang normal tiap cc mengandung 60 – 200 juta spermatozoa. Jadi setiap seorang laki-laki mengalami ejakulasi, 120 sampai 1 milyar sperma telah dikeluarkan dari tubuhnya.

Seperti yang kita tahu, dalam sperma terdapat dua gen. Androsperma yang juga disebut gen Y dan Gynosperma yang bisa kita sebut sebagai gen X. Gen Y adalah gen yang memungkinkan kita seorang ibu mengandung anak perempuan, sedangkan gen X adalah sebaliknya. Jika suami dan istri sama-sama dominan gen X nya maka kemungkinan besar, keduanya akan mempunyai anak perempuan. Tapi jika sang ayah dominan gen Y dan sang ibu gen X maka kemungkinan besar anak yang dilahirkan adalah laki-laki. Meskipun demikian, hal itu adalah hitung-hitungan logika yang tak pernah mengalahkan keajaiban alam dan kekuasaan Tuhan.

Cara menghitung masa ovulasi atau puncak masa subur seorang perempuan:

· Diketahui tanggal awal masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya setiap tanggal 05.

· Diketahui tanggal akhir masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya setiap tanggal 27.

· Rumus: ((tanggal setiap bulannya) – (tanggal setiap bulannya))/2 = n;

· kemudian n + tanggal awal masa bersih dari seorang perempuan = masa ovulasi atau puncak masa suburnya seorang perempuan

penerapan:

(27 – 05)/2 = 11; 05 + 11 = 16 – setiap hari ke 16 dari sejak awal bersihnya seorang perempuan adalah puncak masa subur dari seorang perempuan atau masa ovulasi
Ciri-ciri spermatozoa:
  1. Androsperma, membawa gen Y:

    · Bergerak lebih lambat.

    · Lebih mampu bertahan hidup lebih lama (berumur rata-rata kira-kira 2 sampai 3 hari).

    · Lebih tahan dalam ‘suasana’ asam.

    · Tidak tahan dalam ‘suasana’ basa.

    · Memiliki Berat Jenis (BJ) lebih ringan.
  2. · Gynosperma, membawa gen X:

    · Bergerak lebih gesit.

Proses dan Cara Mendapatkan Bayi Kembar




Bayi kembar merupakan sebuah peristiwa yang jarang didapatkan oleh pasangan suami istri. Kehamilan yang menghasilkan lebih dari satu bayi ini sangat diinginkan oleh kebanyakan orang. Mau tahu bagaimana proses terbentuknya bayi kembar ini?

Proses terbentuknya:

Awalnya ada beberapa telur yang dilepaskan dari satu ovulasi. Indung telur tersebut dibuahi oleh sperma. Kemudian telur yang berhasil dibuahi tersebut membelah menjadi dua bagian.
Terkadang juga hingga 3, 4, bahkan 5 bagian. Hal ini yang dapat memicu terjadinya bayi kembar. Proses pembuahan tersebut dapat terjadi dengan ataupun tanpa obat kesuburan.

Cara mendapatkan bayi kembar:

- Faktor keluarga

Jika didalam keluarga anda ada memiliki anak kembar, ada kemungkinan anda akan mendapatkan anak kembar juga. Faktor keturunan dan genetik juga mempengaruhi terbentuknya anak kembar.

- Berat badan yang berlebih

Sebuah hasil penelitian didapatkan dari American College of Obstetrics and Gynecology bahwa dengan meningkatnya berat badan maka kecenderungan untuk mendapatkan bayi kembar akan terjadi.

- Hamil diusia tua

Memang kita ketahui bahwa hamil saat usia diatas 45 tahun merupakan resiko yang sangat besar bagi para ibu. Selain dapat mengalami keguguran, kadar gula selama hamil pun dapat meningkat. Tetapi, pada saat usia rentan inilah produktivitas ovulasi sangat tinggi sehinggal ebih dari 17% wanita yang hamil diatas usia 45 tahun akan mendapatkan anak kembar.

- Mengkonsumsi umbi-umbian dan susu

Hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti Amerika Serikat mendapatkan bukti bahwa umbi-umbian, seperti kentang, ubi, dan susu dapat meningkatkan ovulasi pada sel telur sehingga kemungkinan untuk mendapatkan bayi kembar pun akan terjadi.

- Fertilitas

Selain dari semua hal tersebut diatas, faktor kesuburan sangat mempengaruhi. Di zaman yang serba modern ini, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyuburkan kandungan. Penyuntikan hormon pun dapat ditempuh demi mendapatkan si bayi kembar.

Mitos Dan Fakta Tentang Telur

Telur sumber protein terbaik sekaligus termurah. Namun, masih banyakyang perlu Anda ketahui lebih jauh tentang telur.

Rasanya tak ada orang yang tak kenal bahan makanan yang kayaprotein ini. Hampir semua orang pernah menyantapnya dalam aneka hidangan lezat, seperti nasi goreng, aneka kue, mi, dan sebagainya. Sedemikian merakyatnya telur ini sampai ada begitu banyak mitos yang
beredar di masyarakat mengenai telur. Sebagian ada yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, namun tidak sedikit yang salah kaprah. Simak penjelasan mengenai mitos tersebut dari Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS dari Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

TELUR OMEGA3 BIKIN CERDAS
Informasi "bikin cerdas" ini tidak sepenuhnya salah karena kandungan omega dalam telur Omega3 memang 15x lipat lebih tinggi dibanding telur biasa. Mengapa demikian? Tak lain karena untuk menghasilkan produk telur yang kaya akan kandungan asam lemak Omega3, pakan ayam petelurnya pun khusus. Asam lemak Omega3 memang sangat penting untuk kecerdasan. Itulah sebabnya, telur Omega3 sangat baik dikonsumsi balita. Namun harus diingat, kecerdasan seorang anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor nutrisi. Akan tetapi ditentukan oleh faktor genetik dan sejauh mana stimulasi yang diberikan lingkungannya. Ketiga faktor ini saling menguatkan satu sama lain.

Selain itu, telur jenis ini juga memiliki kandungan kolesterol yang rendah. Ini karena kandungan telur Omega3 anatara lain lemak tak jenuh yang mampu menurunkan kadar kolesterol. Perlu diketahui, kadar kolesterol yang tinggi potensial menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah. Sumbatan inilah yang akan menyebabkan terjadinya serangan jantung maupun stroke. Hingga tidak berlebihan bila dikatakan telur Omega3 merupakan pilihan makanan yang sangat cocok untuk mencegah penyakit jantung. Kandungan Omega3-nya pun mampu memperkuat otot-otot
jantung.

TELUR MENTAH/SETENGAH MATANG LEBIH BERKHASIAT
Tidak sedikit orang yang sedemikian percaya bahwa mengonsumsi telur mentah atau telur setengah matang bisa meningkatkan stamina mereka. Anggapan mereka, telur mentah lebih fresh sehingga amat baik untuk dikonsumsi.

Tentu saja anggapan ini hanya mitos. Pasalnya, telur mentah dan setengah matang merupakan telur yang belum siap dicerna tubuh. Lo, kenapa? Karena dalam kondisi mentah maupun setengah matang, ikatan proteinnya masih begitu kuat. Tubuh sulit memecahnya menjadi asam
amino sehingga proses untuk mencernanya pun berlangsung amat lambat. Makanya telur mentah mampu membuat yang bersangkutan merasa kenyang lebih lama. Boleh jadi berawal dari sinilah muncul mitos bahwa mengonsumsi telur membuat seseorang merasa lebih kuat beraktivitas, termasuk berolahraga.

Kebiasaan menambahkan madu ternyata memang membantu proses pencernaan. Madu mampu membantu telur agar bisa dicerna lebih baik oleh tubuh. Akan tetapi orangtua tetap harus memerhatikan masalah keamanan pangan. Apalagi saat ini banyak penyakit yang timbul akibat
bahan makanan yang tidak dimasak hingga matang, dari tifus sampai flu burung. Ingat, bakteri yang mungkin ada dalam telur mentah bisa saja masuk ke tubuh dan menyebabkan si kecil jatuh sakit. Terlebih jika daya tahan tubuhnya sedang buruk.

PUTIH TELUR SEBAIKNYA DIBUANG
Ditinjau dari kandungan gizinya, kuning telur memang lebih baik daripada putih telur. Semua jenis protein, kolesterol, lemak, vitamin A yang terkandung di kuning telur tidak dimiliki oleh putih telur. Selain itu, dalam kondisi mentah, putih telur memang bisa menghambat proses penyerapan vitamin A. Namun meski kandungan gizinya tidak sebaik bagian kuning, putih telur tetap layak dikonsumsi, asalkan dimasak matang. Lagi pula putih telur bisa dijadikan olahan lezat lainnya seperti kue. Sayang bukan jika dibuang?

TELUR AYAM KAMPUNG LEBIH BAIK DARIPADA TELUR AYAM NEGERI
Telur ayam kampung memang lebih baik karena mengandung asam amino yang lebih baik dan sekaligus lebih tinggi dibanding ayam ras maupun ayam negeri. Inilah yang menyebabkan semua kandungan gizi pada ayam telur kampung bisa diserap tubuh dengan lebih baik. Meski begitu, dari segi kandungan gizi, seperti lemak, kolesterol, vitamin, dan lainnya, tidak ada perbedaan mencolok antara telur ayam kampung dan ayam ras maupun ayam negeri.

TELUR MERUPAKAN MAKANAN TERBAIK SETELAH SUSU
Semua makanan mengandung protein tinggi atau rendah dalam 100 gramnya tergantung kadar airnya. Artinya, mengonsumsi susu sebanyak 100 cc dibanding telur ayam 100 gram, tentu saja nilai gizinya lebih baik telur ayam. Ini karena susu lebih banyak mengandung kadar air daripada telur. Sebagai gambaran, susu mengandung protein sekitar 3%, sedangkan telur sekitar 12%. Padahal harga 100 cc susu relatif jauh lebih mahal ketimbang 100 gram telur. Apalagi jika dibandingkan dengan daging. Karena itu, telur meru-pakan sumber protein hewani yang terbaik
sekaligus termurah.

JANGAN MAKAN TELUR SETIAP HARI
Cukup banyak orangtua yang tak membolehkan anaknya mengonsumsi telur setiap hari. Mereka khawatir gara-gara hobi makan telur, kadar kolesterol dalam darah anaknya meningkat secara drastis dan menimbulkan gangguan/penyakit serius. Pandangan ini tentu saja keliru,
apalagi jika diterapkan pada anak-anak Indonesia. Pasalnya, pola makan mayoritas anak Indonesia masih kurang bagus karena jarang minum susu, sementara makan daging pun belum tentu seminggu sekali. Nah, kalau telur pun dijauhi, maka sangat mungkin kekurangan gizi bakal menjadi masalah serius bagi generasi penerus.

Ini tentu amat berbeda dengan kondisi anak sebaya di negara-negara maju yang dalam menu sehari-harinya sering tersaji steak atau olahan daging lainnya dan secara teratur minum susu. Tak heran jika ada yang membatasi konsumsi telur hanya 4 butir dalam seminggu. Yang penting
diingat, masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan. Agar tumbuh kembangnya optimal, kecukupan asupan nutrisi yang baik tentu saja harus diperhatikan. Selain itu, kalau asupan gizinya kurang baik bukan tidak mungkin kecerdasannya tak berkembang semestinya.

Masalah kolesterol umumnya justru banyak muncul kala seseorang berumur 40 tahun ke atas dan bukan di usia anak. Ini bisa dimaklumi karena di usia tersebut biasanya hidupnya lebih makmur. Mereka inilah yang justru harus membatasi asupan makanan yang mengandung kadar
kolesterol tinggi. Kalau tidak, mereka akan terancam oleh gangguan jantung dan sejenisnya yang amat jarang dialami oleh anak-anak. Kalaupun ada, biasanya bukan karena hobi makan telur, melainkan karena faktor genetik

TELUR HAMBAT KEPIKUNAN
Kepikunan terjadi karena sel-sel otak mengalami kelaparan glukosa ataupun oksigen. Glukosa ini didapat dari sumber karbohidrat seperti nasi atau roti dan bukan dari protein seperti telur. Dengan demikian tidak ada kaitannya antara konsumsi telur dan kepikunan. Itulah
mengapa, dengan sarapan nasi atau roti, otak seseorang akan lebih siap untuk bekerja. Selain itu, kepikunan juga terjadi jika kekurangan asupan oksigen. Entah karena aliran pembuluh darahnya banyak yang tersumbat atau sebab lain. Aliran darah yang terhambat inilah yang membuat indvidu bersangkutan sulit mencerna informasi.

TELUR MERUPAKAN KONDISIONER YANG BAIK
Kondisioner memang ada kaitannya dengan protein dan zinc seperti yang banyak diiklankan oleh banyak produk sampo. Kurangnya asupan protein akan memunculkan gangguan dan aneka masalah rambut, dari rambut rontok, bercabang, kemerah-merahan, mudah patah, dan sebagainya. Tidak heran bila orang yang melakukan diet ketat dengan membatasi asupan lemak dan protein, rambutnya jadi gampang rontok. Karena itu, konsumsilah telur supaya rambut sehat dan kuat.

25 Oktober 2011

10 Penyakit Langka

1.Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis)

Penyakit kaki gajah atau Lymphatic Filariasis dapat langsung dikenali dari bentuk kaki atau lengan penderita yang membesar. Penyakit ini disebabkan oleh cacing parasit yaitu Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi dan B.Timori yang semuanya dapat ditularkan oleh nyamuk. penyakit ini telah menyerang lebih dari 120 juta orang didunia.


Ketika nyamuk betina yang terinfeksi menggigit seseorang, larva yang disebut microfilariae menyebar di dalam aliran darah, larva ini dapat bertahan hidup tahunan. sering kali efek penyakit ini baru muncul setelah setahun terinfeksi.

2.Progeria

Progeria disebabkan oleh satu kesalahan kecil di dalam kode genetik si anak, tetapi hal itu telah menghancurkan dan mengubah hidup seseorang. Rata-rata anak yang lahir dengan penyakit ini akan meninggal pada umur 13 tahun, karena tubuh mereka mengalami penuaan lebih cepat seperti kebotakan, penyakit jantung, pelemahan tulang dan radang sendi.




Untung penyakit ini sangat jarang terjadi, hanya sekitar 48 orang yang terserang penyakit ini diseluruh dunia, tetapi ada sebuah keluarga yang mempunyai 5 anak yang semuanya terserang penyakit ini.

3.Werewolf Syndrome

Ketika rambut mulai tumbuh di wajah anak berumur 2 tahun bernama Abys DeJesus, dokter segera mengenali gejala tersebut sebagai Human Werewolf Syndrome.Penyakit ini disebut Werewolf Syndrome karena orang dengan penyakit ini di seluruh tubuhnya akan tumbuh rambut seperti halnya werewolves (tentunya tanpa gigi tajam dan cakar).

4.Blue Skin Disorder

Sebuah keluarga besar yang dikenal sebagai `orang biru` tinggal di bukit di sekitar Troublesome Creek di Kentucky sampai tahun 1960an. mereka adalah Blue Fugates, kebanyakan dari mereka hidup sampai umur 80 tahunan, mereka tidak punya penyakit serius, hanya kulit yang berwarna biru, penyakit ini diteruskan secara turun-temurun. orang dengan penyakit ini kulitnya akan berwarna biru, plum, atau hampir ungu.

5.Pica

Orang yang di diagnosa penyakit ini mempunyai kebutuhan untuk memakan substansi bukan-makanan seperti tanah, kertas, lem dan tanah liat. meskipun hal itu dihubungkan dengan kekurangan mineral, pakar kesehatan tidak menemukan penyebab pasti dan obat untuk ketidakteraturan ini.

6.Vampire Disease : Takut Matahari

Terdapat beberapa orang yang ketika keluar rumah selalu menghindari sinar matahari, jika kulit mereka terkena matahari maka kulitnya akan melepuh.Beberapa bahkan langsung melepuh meski baru terkena sinar matahari. mereka bukan vampir, tidak meminum darah dan tidur di peti mati, cuma mereka memiliki penyakit langka yang memiliki gejala seperti si penghisap darah itu.

7.Alice in Wonderland Syndrome

AIWS or Micropsia adalah suatu kondisi yang mempengaruhi persepsi pengelihatan manusia. obyek akan terasa lebih kecil daripada kenyataanya, umumnya obyek yang dilihat akan nampak sangat jauh atau sebaliknya terasa sangat dekat sekali pada waktu yang bersamaan.Untuk contohnya seekor anjing akan tampak sebesar tikus atau mobil akan mengecil sampai seperti mainan. kondisi ini terkait dengan persepsi saja, kesalahan otak mengolah informasi bukan karena struktur mata si pasien yang rusak.

8.Blaschko’s Lines

Penyakit satu ini super langka dan tidak dapat dijelaskan, pertama kali dikenalkan pada tahun 1901 oleh ahli dermatologi dari Jerman bernama Alfred Blaschko’s.Penyakit ini tidak memiliki gejala yang dapat diramalkan, efek penyakit ini adalah timbulnya bentuk V pada tulang belakang atau S pada dada dan perut.

9.Walking Corpse Syndrome

Suatu sindrom akibat tekanan mental dimana pasien mengeluh kehilangan sebagian tubuhnya atau keseluruhan badannya. seringkali mereka merasa telah meninggal dan menjadi mayat berjalan.
Khayalan ini biasanya berkembang, bahwa pasien dapat mencium daging tubuhnya yg membusuk atau merasakan cacing merayap dikulitnya. peristiwa ini dapat terjadi pada orang yang kekurangan tidur atau menderita penyakit kejiwaan akibat mengonsumsi amphetamine/cocaine.

10. Jumping Frenchman Disorder. (Penyakit jangan Tegur)

Penderita penyakit ini tidak boleh dikejutkan oleh suatu suara atau pengelihatan yang tak diduga. Orang normal akan menoleh ketika ada suara atau sesuatu di belakang kita. Tetapi penderita penyakit ini akan mengeluarkan tindakan refleks yg aneh seperti memukul lengannya, memukul wajahnya, terjerit2 atau bercakap berulang-ulang perkataan yg sama.




MACAM-MACAM PHOBIA

 Ini adalah macam-macam phobia
di sekitar kita :













Takut Air = Hydrophobia,
Takut Agama = Theologicophobia,
Takut Alat Kelamin = Kolpophobia,
Takut Aliran Udara = Aerophobia,
Takut Alkohol = Methyphobia,
Takut Alkohol = Potophobia,
Takut Amnesia = Amnesiphobia,
Takut Anggur = Oenophobia,
Takut Angin = Ancraophobia,
Takut Angka = Arithmophobia,
Takut Angka 13 – Triskaidekaphobia,
Takut Angka 8 = Octophobia,
Takut Anjing = Cynophobia,
Takut Anjing Laut = Lutraphobia,
Takut Anus = Rectophobia,
Takut Api = Arsonphobia,
Takut Api = Pyrophobia,
Takut Awan = Nephophobia,
Takut Ayam = Alektorophobia,
Takut Ayan = Hylephobia,
Takut Badut = Coulrophobia,
Takut Bahan Kimia – Chemophobia,
Takut Bangunan Tinggi = Batophobia,
Takut Banjir = Antlophobia,
Takut Bapak Tiri = Vitricophobia,
Takut Batu Nisan = Placophobia,
Takut Bau Badan = Bromidrosiphobia,
Takut Bau Bauan = Olfactophobia,
Takut Bau Busuk = Autodysomophobia,
Takut Bawa Mobil – Amaxophobia,
Takut Bawang Putih = Alliumphobia,
Takut Bayangan = Sciaphobia,
Takut Bebas = Eleutherophobia,
Takut Belanda = Dutchphobia,
Takut Benang = Linonophobia,
Takut Benda di Sebelah Kanan = Dextrophobia,
Takut Benda di Sebelah Kiri = Levophobia,
Takut Berantakan = Ataxophobia,
Takut Berbicara = Laliophobia,
Takut Bercinta = Malaxophobia,
Takut Bercinta = Sarmassophobia,
Takut Berdosa = Hamartophobia,
Takut Berfikir = Phronemophobia,
Takut Berita Baik = Euphobia,
Takut Berjalan = Stasibasiphobia,
Takut Berjanji = Enissophobia,
Takut Berkotbah = Homilophobia,
Takut Berlarut = Apeirophobia,
Takut Bersenggama = Coitophobia,
Takut Bertanggung Jawab = Hypegiaphobia,
Takut Binatang = Zoophobia.
Takut Binatang Liar = Agrizoophobia,
Takut Binatang Melata = Herpetophobia,
Takut Bintang = Astrophobia,
Takut Bintang = Siderophobia,
Takut Bintang Berekor = Cometophobia,
Takut Bom Atom = Atomosophobia,
Takut Boneka = Pediophobia,
Takut Boneka Bersuara Perut = Automatonophobia,
Takut Bosan = Xerophobia,
Takut Botak = Phalacrophobia,
Takut Buang Air Besar = Rhypophobia,
Takut Buku = Bibliophobia,
Takut Bulan = Selenophobia,
Takut Bulu Ayam = Pteronophobia,
Takut Bunga = Anthophobia,
Takut Bunga Es = Pagophobia,
Takut Bungkuk = Kyphophobia,
Takut Burung = Ornithophobia,
Takut Buta = Scotomaphobia,
Takut Cabut Gigi = Odontophobia,
Takut Cacing = Helminthophobia,
Takut Cacing = Scoleciphobia,
Takut Cacing Pita = Taeniophobia,
Takut Cacing Pita **** = Trichinophobia,
Takut Cahaya = Photophobia,
Takut Cahaya dari Utara = Auroraphobia,
Takut Caplak = Phthiriophobia,
Takut Cemburu = Zelophobia,
Takut Cermin = Catoptrophobia,
Takut Cina = Sinophobia,
Takut Corak Baru – Cainophobia
Takut Daerah Perbatasan = Claustrophobia,
Takut Daging = Carnophobia,
Takut Dagu = Geniophobia,
Takut Danau = Limnophobia,
Takut Darah = Hemaphobia,
Takut Debu = Amathophobia,
Takut Debu = Koniophobia,
Takut Demam = Febriphobia,
Takut Demam = Fibriophobia,
Takut Demo = Daemonophobia,
Takut dengan Seks = Erotophobia,
Takut Dewa = Zeusophobia,
Takut Di dalam Rumah = Oikophobia,
Takut di Ejek = Katagelophobia,
Takut di Hipnotis = Hynophobia,
Takut Di pandang = Opthalmophobia,
Takut Diabaikan = Athazagoraphobia,
Takut Dibatasi – Merinthophobia,
Takut Dibenci = Melophobia,
Takut Dicekik = Pnigophobia,
Takut Dicuri = Cleptophobia,
Takut Dihukum = Mastigophobia,
Takut Dihukum Berat = Rhabdophobia,
Takut Dikubur Sendirian =Taphephobia,
Takut Diluar Ruangan =Spacephobia,
Takut Dingin =Cheimaphobia,
Takut Dingin =Psychrophobia,
Takut Dinilai Negatif =Socialphobia,
Takut Diracun =Toxicophobia,
Takut Dirampok =Harpaxophobia,
Takut Disentuh =Aphenphosmphobia,
Takut Disentuh – Chiraptophobia,
Takut Disentuh =Haphephobia,
Takut Disuntik =Trypanophobia,
Takut Ditatap =Scopophobia,
Takut Ditertawakan =Catagelophobia,
Takut Ditinggal Sendiri =Eremophobia,
Takut Dokter Gigi =Dentophobia,
Takut Dubur =Proctophobia,
Takut Duduk =Cathisophobia,
Takut Duduk =Taasophobia,
Takut Duduk di Bawah =Kathisophobia,
Takut Emas =Aurophobia,
Takut Es Batu =Cryophobia,
Takut Fenomena Kosmis =Kosmikophobia,
Takut Filosofi =Philosophobia,
Takut Gagal =Atychiphobia,
Takut Gagap =Psellismophobia,
Takut Gatal =Acarophobia,
Takut Gatal =Pellagrophobia,
Takut Gedung Pertunjukan =Theatrophobia,
Takut Gelap =Achluophobia,
Takut Gelap =Lygophobia,
Takut Gelas =Hyelophobia,
Takut Gelombang =Kymophobia,
Takut Gembira =Cherophobia,
Takut Gerakan =Kinetophobia,
Takut Gereja =Ecclesiophobia,
Takut Getaran =Tremophobia,
Takut Gravitasi =Barophobia,
Takut Guntur =Ceraunophobia,
Takut Halloween =Samhainophobia,
Takut Hamil =Tocophobia,
Takut Hantu =Bogyphobia,
Takut Hantu =Phasmophobia,
Takut Hantu =Spectrophobia,
Takut Hujan =Ombrophobia,
Takut Hujan =Pluviophobia,
Takut Hukum =Dikephobia,
Takut Hukuman =Poinephobia,
Takut Hutan =Hylophobia,
Takut Hutan =Xylophobia,
Takut Hutan di Malam Hari =Nyctophobia,
Takut Ibu Tiri =Novercaphobia,
Takut Ide =Ideophobia,
Takut Ide Baru =Cenophobia,
Takut Ikan =Ichthyophobia,
Takut Inggris =Anglophobia,
Takut Insektisida =Entomophobia,
Takut Istilah Latin =Hellenologophobia,
Takut Jadi Gila =Lysssophobia,
Takut Jadi Homoseks =Homophobia,
Takut Jahudi =Judeophobia,
Takut Jalan =Ambulophobia,
Takut Jamur =Mycophobia,
Takut Jarum =Aichmophobia,
Takut Jatuh – Basiphobia
Takut Jatuh Cinta =Philophobia,
Takut Jelek =Cacophobia,
Takut Jembatan Penyeberangan =Gephydrophobia,
Takut Jenggot =Pogonophobia,
Takut Jenis Kelamin Berbeda =Heterophobia,
Takut Jepang =Japanophobia,
Takut Jerman =Germanophobia,
Takut Jerman =Teutophobia,
Takut Jomblo =Anuptaphobia,
Takut Jum’at ke 13 =Paraskavedekatriaphobia,
Takut Kabut =Homichlophobia,
Takut Kacang =Arachibutyrophobia,
Takut Kaget =Hormephobia,
Takut Kain Lap =Vestiphobia,
Takut Kain Satin =Satanophobia,
Takut Kalah =Kakorrhaphiophobia,
Takut Kanker – Carcinophobia,
Takut Kanker =Cancerophobia,
Takut Kata Kata =Logophobia,
Takut Kata Kata =Verbophobia,
Takut Kata Panjang = Hippopotomonstrosesquippedaliophobia,
Takut Kata yang Panjang =Sesquipedalophobia,
Takut Katak =Ranidaphobia,
Takut Kaya =Plutophobia,
Takut Ke Sekolah =Didaskaleinophobia,
Takut Kecelakaan =Dystychiphobia,
Takut Kedalaman =Bathophobia,
Takut Kedokter =Iatrophobia,
Takut Kegelapan =Myctophobia,
Takut Kegelapan =Scotophobia,
Takut Kejatuhan Benda =Atephobia,
Takut Kekacauan =Demophobia,
Takut Kelahiran =Parturiphobia,
Takut Kelainan Bentuk =Dysmorphophobia,
Takut Kelamin Wanita =Eurotophobia,
Takut Kemajuan =Prosophobia,
Takut Kembali ke Rumah =Nostophobia,
Takut Kembung =Anginophobia,
Takut Kencing =Urophobia,
Takut Keramaian =Agoraphobia,
Takut Kerang-Kerangan =Ostraconophobia,
Takut Kereta Api = Diderodromophobia,
Takut Keriput =Rhytiphobia,
Takut Kerja Berlebihan =Ponophobia,
Takut Kertas =Papyrophobia,
Takut Kesakitan =Agliophobia,
Takut Ketinggian =Altophobia,,
Takut Ketinggian =Hypsiphobia,
Takut Ketularan =Tapinophobia,
Takut Keturunan =Patroiophobia,
Takut Kezaliman =Tyrannophobia,
Takut Kilat =Brontophobia,
Takut Kodok =Bufonophobia,
Takut Komputer =Cyberphobia,
Takut Komputer =Logizomechanophobia,
Takut Kotor =Automysophobia,
Takut Kotoran =Myxophobia,
Takut Kriminal =Peccatophobia,
Takut Kristal =Crystallophobia,
Takut Kuburan =Coimetrophobia,
Takut Kucing =Ailurophobia,
Takut Kucing =Elurophobia,
Takut Kucing =Felinophobia,
Takut Kuda =Equinophobia,
Takut Kuda =Hippophobia,
Takut Kulit Binatang =Doraphobia,
Takut Kuman =Spermatophobia,
Takut Kunci – Chronomentrophobia,
Takut Kutu =Pediculophobia,
Takut Laba Laba =Arachnophobia,
Takut Laki Laki =Androphobia,
Takut Laki Laki =Arrhenophobia,
Takut Lampu Sorot =Selaphobia,
Takut Laut =Thalassophobia,
Takut Lawan Jenis =Sexophobia,
Takut Lebah =Apiphobia,
Takut Lecet =Amychophobia,
Takut Lelah =Kopophobia,
Takut Lembab =Hygrophobia,
Takut Lengket di Langit Mulut =Arachibutyrophobia,
Takut Listrik =Enochlophobia,
Takut Logam =Metallophobia,
Takut Lompat =Catapedaphobia,
Takut Luka =Dematophobia,
Takut Luka =Traumatophobia,
Takut Lumpuh =Poliosophobia,
Takut Lumpur =Blennophobia,
Takut Lutut – Genuphobia,
Takut Mabuk Udara =Aeronausiphobia,
Takut Makan =Phagophobia,
Takut Makan =Sitiophobia,
Takut Makanan – Cibophobia,
Takut Makanan =Sitophobia,
Takut Mal Praktek =Ergasiophobia,
Takut Malam =Noctiphobia,
Takut Maling =Scelerophobia,
Takut Mandek =Ankylophobia,
Takut Mandi – Ablutophobia,
Takut Marah =Angrophobia,
Takut Masak =Mageirocophobia,
Takut Mata Kabur =Diplophobia,
Takut Mata Mata =Ommatophobia,
Takut Matahari =Heliophobia,
Takut Matahari – Phengophobia,
Takut Mati =Necrophobia,
Takut Mati =Thantophobia,
Takut Melahirkan =Lockiophobia,
Takut Melahirkan =Maieusiophobia,
Takut Melarat – Peniaphobia
Takut Melihat Massa =Ochlophobia,
Takut Membelakangi =Dishabiliophobia,
Takut Membuat Keputusan =Decidophobia,
Takut Membuat Perubahan =Tropophobia,
Takut Membuka Satu Mata =Optophobia,
Takut Membusuk =Seplophobia,
Takut Menari – Chorophobia,
Takut Mencium =Philemaphobia,
Takut Mendengar Kata Tertentu =Onomatophobia,
Takut Menderita =Panthophobia,
Takut Menganggur =Domatophobia,
Takut Mengingat =Mnemophobia,
Takut Menikah =Gamophobia,
Takut Menjadi Sakit =Nosemaphobia,
Takut Menstruasi =Monophobia,
Takut Menua =Gerascophobia,
Takut Menulis di Papan =Scriptophobia,
Takut Menunggu Lama =Macrophobia,
Takut Menyeberang =Agyrophobia,
Takut Menyeberang Jalan =Dromophobia,
Takut Merasa Nyaman =Hedonophobia,
Takut Mertua =Pentheraphobia,
Takut Mertua =Soceraphobia,
Takut Mesin =Mechanophobia,
Takut Meteor =Meterorophobia,
Takut Mikroba =Bacillophobia,
Takut Mikroba =Microbiophobia,
Takut Milik =Orthophobia,
Takut Mimisan =Epistaxiophobia,
Takut Mimpi =Oneirophobia,
Takut Mimpi Basah =Oneirogmophobia,
Takut Minum Obat =Pharmacophobia,
Takut Minuman =Dipsophobia,
Takut Mitos =Mythophobia,
Takut Mobil =Motorphobia,
Takut Monster =Teratophobia,
Takut Mukanya Merah =Ereuthophobia,
Takut Mulut Kejang =Tetanophobia,
Takut Muntahan =Emetophobia,
Takut Naik Mobil =Ochophobia,
Takut Naik Pesawat =Aerophobia,
Takut Naik Pesawat =Aviophobia,
Takut Nama Nama =Namatophobia,
Takut Neraka =Hadephobia,
Takut Neraka =Stigiophobia,
Takut Ngaca =Eisoptrophobia,
Takut Ngaceng =Ithypallophobia,
Takut Ngebut =Tachophobia,
Takut Ngengat =Mottophobia,
Takut Noda =Rupophobia,
Takut Nomer =Numerophobia,
Takut Nyeri =Algophobia,
Takut Nyeri =Odynephobia,
Takut Obat Baru =Neopharmaphobia,
Takut Ombak =Cymophobia,
Takut Operasi =Tomophobia,
Takut Orang Asing =Xenophobia,
Takut Orang Asing =Xenophobia,
Takut Orang Botak =Peladophobia,
Takut Orang Buntung – Apotemnophobia,
Takut Orang Suci – Hagiophobia,
Takut Otot Gerak Sendiri – Ataxiophobia,
Takut Panas – Thermophobia,
Takut Parasit – Parasitophobia,
Takut Paus – Papaphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Agraphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Contreltophobia,
Takut Peluru – Ballistophobia,
Takut Pembicaraan Dinner – Deipnophobia,
Takut Pemerkosa – Virginitiphobia,
Takut Pendapat – Allodoxaphobia,
Takut Pendeta – Hierophobia,
Takut Pengemis – Hobophobia,
Takut Pengetahuan – Epistemphobia,
Takut Pengetahuan – Gnosiophobia,
Takut Penis – Phallophobia,
Takut Penis Berdiri – Medorthophobia,
Takut Penis Loyo – Medomalacuphobia,
Takut Penyakit – Pathophobia,
Takut Penyimpangan Seks – Paraphobia,
Takut Peralatan Listrik – Electrophobia,
Takut Perancis – Francophobia,
Takut Perjalanan – Hodophobia,
Takut Perkara Hukum – Liticaphobia,
Takut Perubahan – Metathesiophobia,
Takut Petir – Astrapophobia,
Takut Pikiran – Psychophobia,
Takut Pin – Balenephobia,
Takut Pin – Enetophobia,
Takut Pingsan – Ashenophobia,
Takut Pohon – Dendrophobia,
Takut Politikus – Politicophobia,
Takut Pria – Hominophobia,
Takut Puisi – Mertophobia,
Takut Pusaran Air – Dinophobia,
Takut Rabies – Hydrophobophobia,
Takut Rabies – Kynophobia,
Takut Racun – Iophobia,
Takut Racun – Toxiphobia
Takut Rambut – Chaetophobia,
Takut Rambut – Trichopathophobia,
Takut Rasa – Geumaphobia,
Takut Rayap – Isopterophobia,
Takut Reptil – Batrachophobia,
Takut Reptil – Herpetophobia,
Takut Ruang Kosong – Cenophobia,
Takut Ruangan – Koinoniphobia,
Takut Ruangan Kosong – Kenophobia,
Takut Rumah – Ecophobia,
Takut Rumah Sakit – Nosocomephobia,
Takut Rusia – Russophobia,
Takut Sakit Demam – Pyrexiophobia,
Takut Sakit Diabetes – Diabetophobia,
Takut Sakit Ginjal – Albuminurophobia,
Takut Sakit Jantung – Cardiophobia,
Takut Sakit Jiwa – Dementophobia,
Takut Sakit Jiwa – Maniaphobia,
Takut Sakit Kelamin – Cyprianophobia,
Takut Sakit Kolera – Cholerophobia,
Takut Sakit Kulit – Dermatophathophobia,
Takut Sakit Kusta – Leprophobia,
Takut Sakit Otak – Meningitiophobia,
Takut Sakit Syphilis – Syphilophobia,
Takut Sakit Syphillis – Luiphobia,
Takut Salib – Staurophobia,
Takut Salju – Chionophobia,
Takut Sama Gadis – Parthenophobia,
Takut Sapi Jantan – Taurophobia,
Takut Saudara – Syngenesophobia,
Takut Sayuran – Lachanophobia,
Takut Segala Sesuatu – Polyphobia,
Takut Segalanya – Panophobia,
Takut Sekitar Rumah – Eicophobia,
Takut Sekitar Rumah – Oikophobia,
Takut Sekolah – Scoionophobia,
Takut Seks – Genophobia,
Takut Semangat – Pneumatiphobia,
Takut Semut – Myrmecophobia,
Takut Sendiri – Isolophobia,
Takut Sendirian – Autophobia,
Takut Sendirian – Monophobia,
Takut Senjata Api – Hoplophobia,
Takut Senjata Nuklir – Nucleomituphobia,
Takut Sepeda – Cyclophobia,
Takut Serangga – Epistaxiophobia,
Takut Serangga – Insectophobia,
Takut Seruling – Aulophobia,
Takut Sesuatu dari Kiri – Sinistrophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Kainolophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Neophobia,
Takut Sesuatu yang Besar – Megalophobia,
Takut Sesuatu yang Kecil – Microphobia,
Takut Silau – Photoaugliaphobia,
Takut Simbol – Symbolophobia,
Takut Simetris – Symmetrophobia,
Takut Sinar X – Radiophobia,
Takut Situasi yang Menakutkan – Counterphobia,
Takut Skabies – Scabiophobia,
Takut Suara – Acousticophobia,
Takut Suara Keras – Ligyrophobia,
Takut Suara Telpon – Phonophobia,
Takut Subuh – Eosophobia,
Takut Sungai – Potamophobia,
Takut Surga – Ouranophobia,
Takut Surga – Uranophobia,
Takut Susah Be’ol – Coprastasophobia,
Takut Tabuhan – Spheksophobia,
Takut Takut Anak Anak – Pedophobia,
Takut Tali – Cnidophobia,
Takut Tambah Berat – Obesophobia,
Takut Tambah Berat – Pocrescophobia,
Takut Tanaman – Batonophobia,
Takut Tangga – Climacophobia,
Takut Tanggung Jawab – Paralipophobia,
Takut Tantangan – Heresyphobia,
Takut Tawon – Melissophobia,
Takut TBC – Phthisiophobia,
Takut TBC – Tuberculophobia,
Takut Tebing – Cremnophobia,
Takut Teknologi – Technophobia,
Takut Tekstur Tertentu – Textophobia,
Takut Telanjang – Gymnophobia,
Takut Telanjang – Nudophobia,
Takut Telpon – Telephophobia,
Takut Tempat Sempit – Stenophobia,
Takut Tempat Terbuka – Agoraphobia,
Takut Tempat Tertentu – Topophobia,
Takut Tempat Tertutup – Claustrophobia,
Takut Tempat Tinggi Terbuka – Aeroacrophobia,
Takut Terbahak – Geliophobia,
Takut Terbang – Pteromerhanophobia,
Takut Tergantung pada Orang – Soteriophobia,
Takut Terkontaminasi Debu – Misophobia,
Takut Terkunci – Cleisiophobia,
Takut Tidak Sempurna – Atelophobia,
Takut Tidak Simetris – Asymmetriphobia,
Takut Tidur – Clinophobia,
Takut Tidur – Somniphobia,
Takut Tikus – Murophobia,
Takut Tikus – Suriphobia,
Takut Tikus Besar – Zemmiphobia,
Takut Tornado – Lilapsophobia,
Takut Tuhan – Theophobia,
Takut Tulisan Tangan – Graphophobia,
Takut Tuma – Verminophobia,
Takut Uang – Chrematophobia,
Takut Ujian – Tertaphobia,
Takut Ular – Ophidiophobia,
Takut Ular – Snakephobia,
Takut Upacara Seremonial – Teleophobia,
Takut Vaksinasi – Vaccinophobia,
Takut Vertigo – Illyngophobia,
Takut Waktu – Chronophobia,
Takut Wangi-Wangian – Osphesiophobia,
Takut Wanita – Gynephobia,
Takut Wanita Cantik – Caligynephobia,
Takut Wanita Cantik – Venustraphobia,
Takut Wanita Sihir – Vitricophobia,
Takut Warga – Anthropophobia,
Takut Warna – Chromatophobia,
Takut Warna Hitam – Melanophobia,
Takut Warna Kuning – Xanthophobia,
Takut Warna Putih – Leukophobia,
Takut Warna Ungu – Porphyrophobia,
Takut Wayang – Pupaphobia.

01 Oktober 2011

Liverpool F.C.

Nama lengkap Liverpool Football Club
Julukan The Reds
Didirikan 15 Maret 1892
(oleh John Houlding)
Stadion Anfield
(Kapasitas: 45.276)
Pemilik John W. Henry dan Tom Werner
(New England Sports Ventures)
Ketua Tom Werner
Manajer Bendera Skotlandia Kenny Dalglish
Liga Liga Utama Inggris
2010–2011 Liga Utama Inggris, ke-6
Situs web http://www.liverpoolfc.tv/

Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga